Capacity Bulding untuk Mendorong TPID se-Provinsi NTT dalam Menyusun Rencana Kerja dan Program Strategis Pemerintah Pusat dan Daerah

ANALIS EKONOMI MIKRO DAN MAKROEKONOMI MAKRO

7/16/20252 min read

Kupang, Selasa 15 Juli 2025 Capacity Building yang di selenggarakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Provinsi NTT bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT bertempat di Hotel Neo by Aston, Selasa (15/7). Kegiatan dengan tema “Sinergi Memperkuat Ketahanan Pangan untuk Ekonomi NTT yang Tumbuh Kuat dan Berkelanjutan” bertujuan untuk mendorong TPID se-Provinsi NTT dalam menyusun suatu rencana kerja yang sesuai dengan isu terkini dan program strategis pemerintah pusat dan daerah, merumuskan ROADMAP-TPID Kab/Kota 2025-2027, serta rancangan laporan Self Assesment dan One Pages Summary TPID Kab/Kota 2025.

Kegiatan Capacity Building ini di moderator oleh Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Selfi H. Nange, S.Sos., M.Si., M.Pub,Pol. Kegiatan ini menghadirkan tiga pemateri yaitu pemateri pertama dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang dibawakan oleh Josua P.P. Pasaribu. Dalam pemaparannya beliau mengatakan bahwa “Perlu kita cermati secara year to date kebanyakan daerah Kabupaten/Kota di provinsi ini masih di bawah rentang sasaran, karena kalau kita lihat di series-nya disini Februari-Maret ini termasuk tinggi, kemudian kembali turun lagi ini pasca hari besar keagamaan negara. Jadi perlu diperhatikan pola-pola inflasi agar tidak melebihi sasaran dan juga tidak terlalu rendah nantinya di akhir tahun.”

Selanjutnya dari Koordinator SPPG Provinsi NTT dengan materi “Peran Program MBG dalam Mendukung Perekonomian Daerah” yang di bawakan oleh Oswaldus Ngani, dalam pemaparannya beliau mengatakan bahwa “Terdapat penambahan kuota pada bulan Juni dan Juli sehingga tantangan terbesarnya adalah bagaimana kita mengelola dana yang sudah di berikan pusat pada kita yang mana dana yang sudah masuk ke NTT sebesar 63 miliar dan dana ini langsung masuk ke SPPG yang akan dikelola bersama yayasan dengan mekanisme virtual akun sehingga seluruh transaksi akan tercatat di dalamnya”. Beliau melanjutkan, “Terdapat beberapa faktor eksternal yang menjadi tantangan bagi kami yaitu yang pertama faktor komunikasi dengan dinas terkait seperti dinas Pendidikan dan yang kedua adalah faktor ketersediaan bahan baku karena kita selalu mengambil bahan baku terutama buah dari luar NTT.”

Narasumber yang ketiga yaitu dari BUM Desa Maro Karya dengan materi “Peran BUM Desa dalam Mengembangkan Ekonomi Desa dan Ketahanan Pangan” yang di bawakan oleh Direktur BUM Desa Maro Karya, Marcellino Epe WD. S.Kom. Beliau mengatakan bahwa “Tahun ini target kami sekarang untuk stok bahan baku sebesar 50 ton namun tantangan kami yang pertama ada di modal kerja dan gudang yang belum ada. Kemarin kami sudah memperoleh hibah dari Pemerintah Provinsi NTT lahan sebesar kurang lebih 7.000 m2 disekitar BUM Desa sehingga kedepannya kami akan membangun Gudang dengan kapasitas 30 ton.”

Kegiatan Capacity Building juga di hadiri oleh perwakilan dari setiap Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kementerian Koordinasi Perekonomian, dan Badan Gizi Nasional.

#Inflasi #Capacity_Building #NTT #TPID_NTT #gubernur_NTT #swasembadapangan