Konsisten, Inovasi dan Sinergi (KIS); Gubernur NTT Memimpin High Level Meeting TPID dan TP2DD Provinsi NTT, Jelang Nataru 2025

Darcencia F. Harun

12/6/20255 min read

Kupang, 06 Desember 2025 – Gubernur NTT Buka High Level Meeting TPID–TP2DD 2025 : Menjaga Stabilitas Harga dan Mempercepat Transformasi Digital Menjelang Natal & Tahun Baru

Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 serta dalam rangka memperkuat strategi percepatan digitalisasi daerah, Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi NTT dengan mengusung tema “Sinergi Pengendalian Inflasi dan Akselerasi Daerah yang Tumbuh dan Berkelanjutan”. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Harper Kupang pada sabtu, 06 Desember 2025. HLM TPID dan TP2DD ini dibuka secara resmi oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dan dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan dan lembaga terkait, diantaranya Ketua DPRD Provinsi NTT, Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT, Staf Ahli Gubernur NTT, Plh. Sekda Provinsi NTT, Ketua Umum Kadin NTT, Anggota TPID dan TP2DD Provinsi NTT, Pimpinan dan perwakilan OPD Lingkup Pemprov NTT, Perbankan dan sejumlah undangan terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Gubernur NTT menekankan Pemerintah Provinsi NTT untuk terus berupaya mengendalikan inflasi daerah bersama-sama dengan para pemangku kepentingan. Pemerintah harus memastikan harga kebutuhan pokok tetap terjaga, distribusi berjalan lancar dan daya beli masyarakat semakin membaik. Gubernur NTT juga menyampaikan hingga saat ini inflasi di Provinsi NTT tetap berada pada rentang sasaran Nasional, yaitu 2,5±1%. “Perkembangan inflasi di 5 kota di NTT juga menunjukan kondisi yang terkendali dan masih berada dalam rentang inflasi nasional, yaitu 2,5±1%. Maumere mencatat inflasi terendah sebesar 1,31% (YoY), disusul Waingapu 2,00% (YoY), Ngada 2,08% (YoY) dan TTS 2,40% (YoY). Sementara itu, Kota Kupang mencatat inflasi tertinggi sebesar 2,62% (YoY), namun tetap berada dalam batas sasaran. Secara keseluruhan, kelima kota ini menunjukan stabilitas harga yang baik, mencerminkan efektivitas berbagai langkah pengendalian inflasi yang telah dilakukan TPID bersama seluruh pemangku Kepentingan” ungkap Melki.

Prestasi Nasional : NTT Kembali Menjadi Provinsi Terbaik TP2DD Wilayah Nusampua

E. Melkiades Laka Lena juga menyampaikan Provinsi NTT kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat Nasional, dengan meraih penghargaan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Terbaik untuk kawasan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua (Nusampua). Melki mengungkapkan prestasi ini menunjukan bahwa NTT merupakan salah satu Provinsi yang mampu merespon transformasi ekonomi digital secara cepat dan tepat. Dengan capaian yang telah diraih, NTT berhasil masuk dalam jajaran provinsi yang dinilai mampu merespons transformasi ekonomi digital melalui langkah-langkah konkret.

Melki juga menerangkan bahwa Dari 22 Kabupaten/Kota sebanyak 19 termasuk Pemerintah Provinsi yang sudah berada pada kategori Pemda Digital, dan hanya 4 Pemda yang masih berada pada kategori Pemda Maju. Upaya digitalisasi yang sudah dilakukan antara lain Digitalisasi Peluncuran penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) di Pemprov NTT, Digitalisasi Aplikasi Pro NTT, Digitalisasi Kebijakan Tax Amnesty, serta berbagai upaya digitalisasi di berbagai Wilayah Di NTT. namun masih ada lima tantangan utama dalam percepatan digitalisasi meliputi rendahnya minat masyarakat beralih ke layanan digital, infrastruktur IT belum merata, kesiapan infrastruktur perbankan perlu diperkuat, kompetensi SDM Pemda belum sepenuhnya adaptif terhadap teknologi, serta komitmen Pemda terus ditingkatkan untuk memastikan implementasi digitalisasi berjalan konsisten.

Pemaparan BI : Laju Inflasi Desember 2025 Tetap terjaga meski dengan tendensi meningkat

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Adidoyo Prakoso memaparkan perkembangan inflasi di Provinsi NTT. Menurut BI, secara spasial Inflasi di Kabupaten/Kota pengukuran mayoritas masih terjaga dalam sasaran target inflasi Nasional 2025 yaitu 2,5±1%. Menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru, Laju inflasi NTT pada Desember 2025 diprakirakan tetap terjaga dalam sasaran meski dengan tendensi meningkat. Ia mengungkapkan resiko pendorong inflasi diantaranya faktor cuaca yang beresiko menghambat produksi dan distribusi komoditas perikanan dan hortikultura, kenaikan harga emas dunia dan meningkatnya pengeluaran konsumsi pada momen Nataru. Namun terdapat pula sejumlah faktor penahan inflasi diantaranya turunnya tarif angkutan udara seiring bertambahnya rute dan maskapai di Provinsi NTT, stabilisasi harga energi tertentu oleh pemerintah serta operasi pasar dan penyaluran beras SPHP.

BI memberikan sejumlah rekomendasi kepada TPID, antara lain : memperkuat cadangan pangan melalui Pekarangan Pangan Lestari, dan sidak pasar dan distributor; menjaga kestabilan harga dengan memaksimalkan peran NTT Mart sebagai offtaker hasil panen petani; mendorong kelancaran distribusi dengan revitalisasi pelabuhan; dan mendorong komunikasi yang efektif dengan digitalisasi informasi harga pangan.

Pemaparan BPS : Makanan dan Transportasi Dorong Inflasi Bulanan, IPH Terkendali

Kepala BPS NTT, Matamira Bangngu Kale, menambahkan bahwa menurut historis, pada bulan Desember biasanya tekanan inflasi menguat, didorong dengan adanya momentum Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Pada beberapa tahun kebelakang, kelompok pengeluaran yang biasanya memberikan andil inflasi terbesar adalah kelompok pengeluaran Makanan, Minuman dan Tembakau. Sementara untuk komoditas yang sering memberikan andil inflasi pada bulan Desember, Ia menyebutkan beberapa komoditas diantaranya bawang merah, tomat, cabai rawit dan kangkung.

BPS juga menyajikan hasil dua studi mengenai dampak ekonomi dari dua event besar yang berlangsung sepanjang tahun 2025. Pertama, Pameran Pembangunan HUT RI 2025. BPS mencatat bahwa tingkat kepuasan pengunjung mencapai 74 persen, indikasi bahwa acara ini bukan hanya menarik, tetapi juga memberikan pengalaman yang dianggap bermanfaat oleh sebagian besar masyarakat. Dari sisi ekonomi, pameran tersebut menghasilkan efek multiplayer yang signifikan, mencapai Rp 19,7 miliar, dengan nilai tambah bruto sebesar Rp 10,14 miliar. Kegiatan ini juga berkontribusi langsung pada pendapatan masyarakat melalui kompensasi tenaga kerja senilai Rp 3,7 miliar. Namun, BPS mengingatkan bahwa dampak seperti ini bersifat jangka pendek. Karena itu, diperlukan program yang berjalan sepanjang tahun untuk memberikan manfaat ekonomi yang lebih konsisten, seperti NTT Mart, yang terus mendukung petani dan UMKM dalam memasarkan produk mereka.

Kedua, Tour de NTT 2025. Ajang olahraga sekaligus promosi daerah ini menunjukkan kinerja pembiayaan yang sehat, dengan 70 persen pendanaan berasal dari sponsor, sehingga beban APBD dapat ditekan. Dampak ekonominya tercatat mencapai Rp 10,21 miliar, sementara nilai tambah bruto yang dihasilkan sebesar Rp 5,3 miliar. Dari sisi persepsi publik, gelaran ini mendapat sambutan hangat: 76 persen masyarakat menyatakan sentimen positif. Temuan ini menunjukkan bahwa Tour de NTT tidak hanya menggerakkan ekonomi, tetapi juga memperkuat citra daerah di mata publik.

Pemaparan Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan : Kolaborasi dan Transformasi untuk Stabilitas Harga

Dalam sesi diskusi Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT, Selfi Handrayani Nange, menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh pihak sehingga HLM dapat terselenggara dengan baik. Selfi menegaskan bahwa pengendalian inflasi NTT sepanjang tahun berjalan cukup solid, hasil kolaborasi erat sektor pertanian, BPS, Bank Indonesia, Disperindag, dan pemerintah kabupaten/kota. Dengan performa ini, ia optimistis NTT berpeluang meraih Bank Indonesia Award pada tahun mendatang.

Ia juga menekankan bahwa NTT saat ini masuk 10 besar provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terbaik sekaligus mencatat penurunan tingkat kemiskinan. Tantangan selanjutnya adalah memastikan manfaat capaian ekonomi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Selfi menambahkan bahwa berbagai event ekonomi sepanjang tahun memberikan dampak positif bagi aktivitas usaha, sehingga pemerintah berkomitmen melanjutkan event strategis di 2026, termasuk memperluas jaringan NTT Mart ke kabupaten-kabupaten untuk memperkuat distribusi dan akses pangan. Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama antar daerah, tindak lanjut rekomendasi digitalisasi TP2DD, serta penguatan koordinasi sesuai pendekatan 4K Bank Indonesia—Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, Komunikasi efektif.

Gubernur menutup kegiatan HLM TPID dan TP2DD Provinsi NTT

Sebelum menutup kegiatan HLM TPID dan TP2DD Provinsi NTT, E. Melkiades Laka Lena menyampaikan harapannya kedepan agar ekonomi NTT dapat lebih sehat, inklusif dan bertumbuh lebih baik lagi. Kegiatan HLM TPID dan TP2DD Provinsi NTT yang berlangsung kurang lebih dua jam ini menghasilkan sejumlah poin penting selama sesi diskusi yang kemudian dirumuskan sebagai rekomendasi untuk dilaksanakan oleh seluruh pihak terkait sebagai upaya mempercepat langkah-langkah strategis dalam pengendalian inflasi dan digitalisasi daerah. Dalam kesempatan yang sama, Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Provinsi NTT juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh pihak serta menegaskan komitmen untuk menindaklanjuti hasil rekomendasi HLM, memperkuat koordinasi lintas sektor dan memastikan setiap langkah strategis berjalan efektif demi mendukung stabilitas ekonomi serta pembangunan daerah yang berkelanjutan.

#HLMTPID-TP2DD #AyobangunNTT #gubernurNTT #BiroPAP #SetdaNTT